nusakini.com--Persaingan bisnis hotel di Makassar kian ramai menyusul peluncuran Whiz Prime Sudirman, Jumat (7/7). Sebelumnya, hotel dengan manajemen sama sudah beroperasi di bilangan Jl. Hasanuddin. 

"Kami optimis bakal mendapat pencapaian yang bagus dari sisi okupansi. Karena kami punya kiat dan strategi tersendiri buat menjaring sekaligus memuaskan tamu," ujar Moedjianto S. Tjahjo, President Director & CEO, intiwhiz hospitality management, pengembang  jaringan Whiz Prime hotel pada jumpa media di Makassar.

Sementara itu, Corporate Marketing Communication Manager, Anti Purnamasari mengungkapkan, selain berburu okupansi, membidik omzet dari meeting room dan restoran juga menjadi prioritas pada Whiz Prime Hotel Sudirman. "Apalagi Whiz Prime Hotel Sudirman berada di tengah-tengah kota," jelasnya.

• DKM Masjid Rujab Sulsel Gelar Rapat Kerja Perdana, Kiyai Masykur: Patenkan 4 Fungsi Masjid
• Turnamen Nasional Domino Kedai Ayah UQ Cup Seri 2 Digelar, Ini Juaranya
• Doakan Sulsel, Pengurus DKM Masjid Kubah 99 Dzikir dan Doa Bersama
• Kebakaran di Toddopuli Makassar
• Tudang Sipulung Umara, Ulama dan Umat, Jadi Program Keumatan DKM Masjid Kubah 99

Berbicara persaingan, Anti bilang status bintang tiga yang disandang ditambah beberapa inovasi dari segi tampilan hotel, membuatnya yakin Whiz Prime Hotel bisa menacpai target pada semester II. "Kami tergetkan hotel ini mampu mencapai 60 persen okupansi pada tiga bulan ke depan," jelas Anti.

Hal senada dikatakan, Hotel Manager Whiz Prime Hotel Sudirman, Timothy A Lesiangi mengatakan, bagusnya okupansi bisnis hotel di Kota Daeng menjadi alasan berdirinya hotel tersebut.

Timothy merujuk Whiz Prime Hotel Hasanuddin yang menggapai pencapaian bagus dari sisi okupansi. Dimana Tingkat Hunian Kamar (TPK) di hotel itu rata-rata pertahun mencapai 75 persen. "Pencapaian ini yang membuat kami optimitis menatap persaingan bisnis hotel di Makassar,," kata Timothy. (ab)